SLAWI – Pasar darurat Lebaksiu di Kabupaten Tegal sangat memprihatinkan, karena kondisinya becek dan tanpa lahan parkir. Hal itu dinilai sangat merugikan pedagang, karena pendapatannya berkurang. Pedagang meminta agar pasar darurat bisa diperhatikan.
“Saya mendapatkan keluhan dari sejumlah pedagang Pasar Lebaksiu. Kondisinya becek dan kumuh, terlebih saat hujan turun,” kata Anggota DPRD Kabupaten Tegal asal Lebaksiu, M Khuzaeni, kemarin.
Dia mengatakan, relokasi pedagang Pasar Lebaksiu yang akan direnovasi, tanpa mengalami kendala. Sebelumnya diakui pedagang tidak mau direlokasi, karena mendekati Lebaran. Namun, dirinya turun langsung ke pasar untuk membujuk pedagang agar mau segera direlokasi. Setelah pedagang bersedia direlokasi, namun Pemkab Tegal dinilai tidak menyediakan tempat relokasi yang memadai.
“Sebelumnya hanya satu layos untuk pedagang sebanyak 250 orang. Tapi, kini sudah ditambah satu layos,” terang politisi muda Golkar itu.
Setelah ditempati, lanjut dia, pedagang mengeluhkan tempat relokasi yang berada di lapangan olahraga Desa Lebaksiu yang berjarak 50 meter dari Pasar Lebaksiu. Tempat relokasi becek saat hujan karena tidak ada drainase. Hal itu menyebabkan para pembeli enggan untuk datang ke pasar dadurat. Alhasil, pedagang menjerit karena pendapatannya berkurang.
“Tempat parkir juga tidak ada. Para pembeli parkir di jalan, sehingga kendaraan roda empat sulit masuk ke lokasi pasar darurat,” ujar M Khuzaeni yang akrab disapa Jeni itu.
Ditambahkan, anggaran relokasi kurang dari Rp 200 juta. Minimnya anggaran relokasi dibandingkan pasar lainnya itu, membuat bangunan tempat relokasi kurang memadai. Ia berharap ada perhatian khusus untuk pedagang Pasar Margasari agar bisa berjualan dengan nyaman.
“Bisa menggunakan dana CSR atau pihak lainnya yang sah atau dana dadurat untuk pengurukan tempat relokasi agar tidak becek,” pungkasnya.
Discussion about this post