KRAMAT – Puluhan Penerangan Jalan Umum (JPU) di wilayah Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, mati. Matinya JPU di sejumlah ruas jalan wilayah tersebut sudah berlangsung lama. Kondisi itu membuat jalan rawan kecelakaan dan kriminalitas.
Seorang warga Desa Kemantran, Anggoro (49) mengatakan, PJU yang mati berada di ruas jalan Kemantran-Mejasem yang merupakan jalur alternatif penghubung dua desa tersebut. Jalan kewenangan kabupaten itu, ada sekitar 60 titik PJU. Namun, dari jumlah tersebut ada sekitar 25 PJU yang sudah tidak berfungsi.
“PJU yang mati sudah lama, tapi tidak segera diperbaiki,” katanya.
Warga lainnya, Sanip (54) menuturkan, kondisi PJU yang mati juga terjadi di ruas Wangandawa-Mejasem. Dari 50 titik PJU yang ada, sekitar 25 titik sudah tidak berfungsi. Padahal, jalur itu selalu ramai pada saat malam hari. Tidak berfungsinya sejumlah PJU membuat pengendara kerap tejatuh karena gelap. Selain itu, minimnya PJU membuat jalur tersebut rawan kriminalitas.
“Beberapa waktu lalu, ada warga yang menggunakan sepeda motor dijambret. Tapi, saya tidak tahu persis kejadiannya,” ujarnya.
Anggota DPRD Kabupaten Tegal, Sahauri yang merupakan warga Wangandawa membenarkan banyaknya PJU yang mati. Pihaknya mendapatkan banyak keluhan dari masyarakat terkait hal tersebut. Aspirasi masyarakat itu telah disampaikan kepada dinas terkait. Namun, hingga kemarin belum ada tindaklanjutnya.
“Padahal, ada anggaran pemeliharaan PJU sekitar Rp 4 miliar. Tapi, kenapa PJU yang mati belum juga diperbaiki,” tegasnya.
Ditambahkan, dinas terkait diminta tidak menunggu laporan masyarakat untuk memperbaiki. Diharapkan, ada petugas khusus yang mengecek PJU. Jika ditemukan PJU yang rusak, harus segera diperbaiki.
“Jangan menunggu laporan baru diperbaiki. Tapi, ada petugas yang mengecek secara rutin, sehingga PJU yang rusak tidak dibiarkan,” pungkasnya.
Discussion about this post