SLAWI – Program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tegal hingga akhir tahun 2018, sudah mendekati 100 persen. Sedangkan, program yang dijalankan masih on the track.
“Hasil penilaian konsultan bersama DPRD bagus, dan masih on the track,” kata Sekda Tegal, Widodo Joko Mulyono, kemarin.
Dikatakan, tahun 2019 merupakan masa transisi RPJMD tahun 2014-2018 menuju RPJMD tahun 2019-2024. Diakui, masih ada beberapa program yang belum terselesaikan. Kendati belum terselesaikan, tapi program yang tertuang dalam RPJMD sudah semua dijalankan. Ditargetkan, tahun 2019 semua program RPJDM terselesaikan.
“Hampir 100 persen sudah dijalankan, dan tahun 2019 sudah terselesaikan,” ujarnya.
Dalam program RPJMD 2019-2024, kata dia, akan ada perubahan besar. Masing-masing OPD harus punya program unggulan yang dituangkan dalam indikator kinerja utama kepala OPD. Kepala OPD harus bisa mempertanggungjawabkan program yang dijalankan secara riil dan terukur.
“Program harus nyata, harus riil dan harus terukur. Renstra OPD harus nyambung dengan visi misi Bupati,” kata Joko.
Sementara itu, lanjut dia, program tersebut akan diteruskan ke semua bidang dan kasi, sehingga program setiap OPD akan nyambung dengan RPJMD. Untuk mengevektifkan program unggulan di setiap OPD, Pemkab tengah menyusun aturannya. Setelah itu, kepala OPD akan menghadap Bupati untuk berkomitmen.
“Komitmen ini tentang indikator kinerja OPD,” terangnya.
Saat disinggung tentang proyek yang belum terselesaikan hingga bulan ini, Sekda Joko berencana mengundang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP) untuk berkoordinasi perihal pengelolaan pengadaan barang dan jasa. Bersama LKPP, Bupati dan tim serta pihak terkait lainnya akan berdiskusi untuk mengevaluasi kegiatan tahun sebelumnya.
“Kami akan lakukan MoU dengan LKPP untuk bersedia mendampingi baik pendampingan secara teknis dan konsultatif. Kami berharap semua pihak untuk berkomitmen bersama dalam penyediaan barang dan jasa,” pungkasnya.
Discussion about this post