<span;>SLAWI, – Obyek wisata di Kabupaten Tegal masih menggunakan tiket manual. Oleh karena itu, Anggota DPRD Kabupaten Tegal Syahrul Mizan meminta untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam APBD Kabupaten Tegal tahun 2026. Peningkatan PAD diharapkan dengan memanfaatkan teknologi kekinian.
<span;>
<span;>“Pemerintah Daerah perlu menyusun strategi peningkatan PAD berbasis digitalisasi layanan pajak dan retribusi, termasuk penguatan BUMD,” kata Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Tegal, Syahrul Mizan saat Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Tegal
<span;>
<span;>Dikatakan, digitalisasi pajak dan retribusi daerah wajib dilakukan mengingat tuntutan zaman. Masyarakat harus didekatkan dengan pelayanan melalui digitalisasi.
<span;>
<span;>Wajib pajak harus mendapatkan pelayanan yang mudah, efisiensi dan cepat. Jika layanan dipermudah, maka wajib pajak tidak harus repot datang ke kantor pelayanan
<span;>
<span;>“Hanya dalam genggaman tangan sudah bisa terlayani. Kemudahan ini yang akhirnya wajib pajak mau membayar pajak,” katanya.
<span;>
<span;>Ia menegaskan, digitalisasi harus sudah diawali dari pelayanan e-tiketing di tempat wisata. Saat ini, masyarakat sudah melek teknologi, sehingga apapun yang dibutuhkan bisa didapatkan dari dunia maya.
<span;>
<span;>Termasuk, tiket wisata yang bisa diakses dengan mudah dengan informasi yang lengkap tentang wisata yang akan dituju. Bahkan, tidak hanya rute ke wisata, informasi wisata di sekitarnya juga bisa diperoleh dengan mudah.“Bisa dijadikan paket wisata, sehingga wisata lainnya juga terangkat,” pungkasnya






