Setelah menjalani pelatihan tata boga di Balai Latihan Kerja (BLK) Suradadi, Kabupaten Tegal, puluhan Pekerja Seks Komersial (PSK) wilayah pantura, butuh pendampingan lanjutan. Pendampingan itu dilakukan agar mereka bisa mandiri, dan tidak kembali menggeluti dunia hitam tersebut.
a�?Mereka terlihat gembira mengikuti pelatihan ini. Semoga bisa mandiri dan tidak terjun lagi menjadi PSK,a�? kata Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tegal, Bahrun, kemarin.
Politisi PKS itu merasa gembira dengan semangat para PSK yang mau menjalani pelatihan tata boga selama 10 hari yang berakhir pada Jumat (12/5) lalu. Mereka sangat tekun mengikuti pelatihan, dan hasilnya juga sangat memuaskan. Pelatihan yang dilakukan Kementerian Sosial (Kemensos) juga diisi dengan perlombaan antarkelompok untuk menumbuhkan rasa kebanggan dengan hasil karyanya. Pelatihan yang diikuti 80 peserta itu, diantaranya pembuatan aneka jajanan, anek sirup, dan makanan lainnya.
a�?Mereka tidak hanya diberikan pelatihan, juga diserahkan bantuan paket lengkap peralatan masak hingga tabung gas,a�? tuturnya.
Menurut dia, program pelatihan bagi PSK yang merupakan imbas rencana penutupan lokalisasi di pantura itu, diminta untuk dilanjutkan oleh Pemkab Tegal. Tidak hanya sebatas pelatihan, tapi Pemkab juga diminta untuk melakukan pendampingan hingga PSK bisa mandiri. PSK diharapkan untuk mengimplementasikan program itu di masyarakat.
a�?Mereka bisa memproduksi jajanan untuk dijual di masyarakat. Tapi, harus ada pendampingan agar tidak terjun kembali menjadi PSK,a�? ujarnya.
Bahrun sempat berbincang-bincang dengan para peserta pelatihan. Hasil perbincangan, para PSK mengaharpkan adanya pelatihan dan pembinaan lanjutan. Bahkan, mereka siap dikirimkan ke Jakarta untuk mengikuti pelatihan serupa. Ini dilakukan agar para PSK bisa memiliki bekal hidup di masyarakat.
a�?Mereka bersemangat dan bertekat untuk tidak kembali menjadi PSK. Maka, kita wajib membantunya agar kehidupan mereka jauh lebih baik,a�? bebernya.
Ditambahkan, kunjungan Komisi IV bersama sejumlah anggota didampingi Kepala UPT Pelatihan Kemensos, Sarino dan Kepala Dinsos Pemkab Tegal, Nurhayati. Kunjungan yang dilakukan pada akhir masa pelatihan itu, dimaksudkan untuk melihat secara langsung pembinaan terhadap PSK sebelum dilakukan penutupan lokalisasi di wilayah pantura.
Discussion about this post