Musim kemarau yang melanda wilayah Kabupaten Tegal membuat sejumlah wilayah mengalami kekeringan. Kondisi terparah terjadi di wilayah pantura, yakni di Kecamatan Warureja dan Suradadi yang sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu. Hingga kini, kekeringan di wilayah tersebut belum bisa teratasi.
a�?Solusi satu-satunya kerja sama dengan PDAM Kabupaten Pemalang, karena dua kecamatan itu lebih dekat dengan Kabupaten Pemalang,a�? kata Anggota DPRD Kabupaten Tegal dari Fraksi Golkar, Agus Triyono, kemarin.
Dikatakan, upaya kerja sama dengan PDAM Kabupaten Pemalang untuk menyuplai air bersih ke Kecamatan Warureja dan Suradadi, sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu. Namun demikian, kerja sama itu belum membuahkan hasil. Ia tidak mengetahui secara pasti kendala dalam kerja sama tersebut.
a�?Butuh pembicaraan serius antarbupati dengan difasilitasi Pemprov Jateng. Jika tidak, maka wilayah pantura akan tetap kekeringan terus,a�? ujar anggota komisi IV itu.
Menurut dia, solusi lainnya yang sempat dibicarakan yakni mengambil sumber mata air di Kecamatan Jatinegara. Namun, upaya itu belum juga terealisasi mengingat besarnya anggaran untuk pembuatan instalasi ke wilayah pantura. Anggaran tersebut semestinya dari Pemerintah Pusat.
a�?Waduk Cacaban juga tidak bisa menyuplai air hingga wilayah pantura,a�? terang anggota DPRD dari wilayah pemilihan III meliputi Kecamatan Warureja, Suradadi dan Kramat itu.
Lebih lanjut dikatakan, sejumlah warga yang mampu telah membuat sumur bor. Tapi, dalam kondisi kekeringan saat ini, sumur bor juga mengalami kekeringan. Sementara itu, desa yang kerap mengalami kekeringan di wilayah Warureja, yakni Desa Rangimulya. Sedangkan di wilayah Suradadi, diantaranya Desa Jatimulya, Jatibogor, Kertasari dan beberapa desa lainnya.
a�?Kami minta BPBD untuk secara rutin menyuplai air bersih di wilayah pantura yang mengalami kekeringan,a�? pinta Agus Triyono.
Discussion about this post