SLAWI, – Komisi IV DPRD Kabupaten Tegal mengeluhkan proyek hidroterapi di Obyek Wisata Guci Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal, mangkrak. Program inovasi wisata yang dibangun sejak tahun 2022 itu, hanya terealisasi 15 persen. Padahal, pembangunan gedung hidroterapi dianggarkan Rp1,8 miliar.
“Program hidroterapi di Guci gagal. Bangunan tidak rampung, bahkan baru tahap awal,” keluh Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tegal A. Jafar usai Pembahasan Laporan Pertanggungjawaban APBD Kabupaten Tegal tahun 2022 bersama Dinas Pemuda Olahraga dan Periwisata (Disporapar) Kabupaten Tegal di Ruang Komisi IV DPRD Kabupaten Tegal, Senin, 12 Juni 2023.
Dia mengungkapkan, program pembangunan hidroterapi di tahun 2022 telah melalui proses lelang hingga muncul pemenang lelang. Pelaksanaan pembangunan gedung itu, berlangsung mulai dengan pembongkaran villa milik Pemkab Tegal yang akan digunakan untuk proyek hidroterapi. Namun pasca pembongkaran, pihak pemenang lelang tidak melanjutkan pekerjaan.
“Sesuai laporan PPKom baru 15 persen. Alasannya persepsi tidak sama, sehingga rekanan tidak melanjutkan pekerjaan,” bebernya.
Dia menyatakan, pekerjaan pengembangan sumber daya pariwisata untuk gedung hidroterapi itu, tidak dianggarkan kembali di tahun 2023. Dengan kondisi tersebut, proyek hidroterapi dikhawatirkan mangkrak.
Padahal, tahun 2022 sudah diagendakan untuk pembangunan gedung itu nilainya Rp1,8 miliar. Sedangkan di tahun 2023 untuk sarana prasarana (sarpras) dengan nilai Rp1,8 miliar.
“Namun dengan gagalnya pembangunan gedung itu, anggaran sarpras dialihkan untuk rehab pemandian tertutup milik Pemkab Tegal,” ujarnya.
Dia menjelaskan, proyek rehab pemandian tertutup itu, rencananya untuk pemugaran bangunan, sehingga nantinya akan dijadikan pemandian terbuka.
Hal itu dinilai akan lebih mendapatkan income banyak untuk pendapatan daerah. Selain itu, program pemindahan gate pintu masuk Guci juga tidak ada kabarnya.
Padahal, hal itu harus dilakukan untuk menambah pendapatan. Sebab, banyak tempat wisata yang berada sebelum gate masuk Guci.
“Banyak inovasi yang tidak matang. Harusnya perencanaannya dimatangkan dulu baru pelaksanaan,” tutupnya
Discussion about this post