SLAWI – Kendati telah diresmikan beroperasi pada awal tahun lalu, namun Terminal Dukuh Salam Kabupaten Tegal masih butuh penyempurnaan. Terminal tipe C itu belum memiliki kios pedagang, drainase, jalur masuk bus, dan penerangan lampu di lingkungan terminal.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tegal, Abdul Honi saat menerima inspeksi mendadak (sidak) di Terminal Dukuhsalam, kemarin. Sidak dipimpin Ketua Komisi III Kabupaten Tegal, Bambang Romdhon Irawan dan Wakil Komisi III Kabupaten Tegal, M Khuzaeni.
a�?Untuk penyempurnaan lingkungan Terminal Dukuhsalam memang butuh anggaran besar sekitar Rp 3 miliar,” kata Honi.
Jumlah anggaran itu, kata dia, direncanakan untuk penataan kios para pedagang, pembangunan drainase, pembangunan jalur masuk bus, dan penerangan lampu di lingkungan terminal. Sejauh ini, para pedagang tidak memiliki tempat, dan terpaksa menempati ruang tunggu penumpang. Sedangkan drainase, sangat dibutuhkan karena setiap turun hujan, kawasan terminal kerap tergenang air. Begitu pula dengan penerangan lampu agar kawasan terminal tidak gelap saat malam hari.
“Jalur bus masuk juga belum ada. Rencana kami, jalur bus masuk lokasinya di sebelah selatan. Penataan kios juga di sebelah selatan,” terangnya.
Dijelaskan, Terminal Dukuhsalam mendapatkan bantuan dari Pemprov Jateng sebesar Rp 300 juta. Bantuan digunakan untuk pengadaan rambu-rambu jalan dan pagar pengaman jalan. Selain dari Pemprov Jateng, Pemkab Tegal juga mendapat bantuan sebesar Rp 1,5 miliar dari Kementerian Perhubungan untuk penyempurnaan Terminal Dukuhsalam.
“Anggaran dari Kementerian, akan digunakan untuk pengadaan marka, rambu, traffic light, warning light, dan penerangan jalan umum di lingkungan terminal,” paparnya.
Sementara itu, Ketua Komisi III Kabupaten Tegal, Bambang Romdhon Irawan mengaku akan koordinasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) guna penambahan anggaran untuk penyempurnaan terminal tersebut. Dia mengaku memang kerap mendapat keluhan dari warga tentang Terminal Dukuh Salam yang masih minim fasilitasnya.
“Saya minta ada penataan pedagang supaya tidak kumuh,” pintanya.
Wakil Ketua Komisi III Kabupaten Tegal, M Khuzaeni menambahkan, terminal tipe C itu memang butuh penyempurnaan. Utamanya pada penerangan lampu di kawasan terminal, sehingga tidak gelap pada malam hari. Selain itu, ruang tunggu penumpang juga harus ditata kembali supaya lebih rapih.
Discussion about this post