SLAWI – Bulan ramadhan menjadi surganya makanan. Namun, masyarakat harus berhati-hati karena bisa saja makanan yang dijual di pasaran sudah kadaluarsa. Terlebih, patut diwaspadai jika makanan yang dijual dengan harga murah.
“Kami minta masyarakat untuk waspada saat membeli makanan atau minuman di pasar tradisional maupun modern. Hindari makanan kadaluarsa yang kerap dijual murah di bulan ramadhan ini,” kata Anggota DPRD Kabupaten Tegal Bakhrun, kemarin.
Dikatakan, masyarakat diminta tidak tergiur dengan kemasan yang bagus dan potongan harga. Setidaknya masyarakat harus melihat secara detail tanggal pembuatannya dan kadaluarsanya. Selain itu, juga harus dicermati apakah ada label halalnya atau tidak.
“Jangan hanya karena iming-iming murah, tapi tidak diiringi produk yang berkualitas,” kata Wakil Ketua Komisi IV ini.
Selain mengimbau masyarakat, politikus Partai Keadilan Sejahtera ini juga meminta kepada dinas terkait untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pasar tradisional dan modern guna mengecek kondisi makanan. Termasuk mengecek izin edar, kadaluarsa, dan kemasannya. Jika tidak layak konsumsi, sebaiknya langsung disita. Produsen juga harus diberi peringatan tegas supaya tidak mengulang kembali.
“Dinas harus tanggap. Jangan menunggu ada korban. Bulan ramadhan ini rawan dengan makanan dan minuman yang tidak sehat,” ujarnya.
Ditambahkan, makanan dan minuman yang beredar saat bulan ramadhan, diakui sangat menarik pembeli. Namun, masyarakat juga harus mewaspadai makanan yang mengandung bahan pewarna tekstil. Jika warna makanan terlalu mencolok, bisa diwaspadai merupakan pewarna buatan.
“Jika dilihat menarik, tapi bahaya saat dikonsumsi. Ini harus teliti secara seksama agar layak dikonsumsi,” pungkasnya.
Discussion about this post