SLAWI – DPRD Kabupaten Tegal mengusulkan program komputerisasi di setiap sekolah untuk menfasilitasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Program itu dimaksudkan agar siswa tidak terbebani untuk sumbangan pengadaan komputer.
“Program ini agar siswa tidak terbebani sumbangan pengadaan komputer. Jadi, perangkat komputer dan jaringan nantinya yang membeli pemerintah,” kata Anggota DPRD Kabupaten Tegal, M Khuzaeni, kemarin.
Dikatakan, program UNBK diakui telah dilaksanakan sejumlah sekolah di Kabupaten Tegal. Namun, lebih banyak sekolah yang belum melaksanakan program itu karena keterbatasan perangkat komputer dan jaringan. Beberapa sekolah melalui komite berinisiatif mengumpulkan sumbangan untuk pengadaan komputer. Hal itu dinilai sangat membebani orangtua siswa, terutama siswa yang tidak mampu.
“Hampir semua sekolah menerapkan penerimaan siswa baru dengan menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM). Logikanya jika ada sumbangan tidak mungkin sukarela,” ujar Sekretaris DPD Partai Golkar Kabupaten Tegal itu.
Melihat kondisi tersebut, kata dia, pemerintah harusnya menyediakan fasilitas untuk UNBK. Pemkab Tegal yang memiliki kewenangan untuk pengelolaan pendidikan di tingkat SMP, maka seharusnya menyediaan perangkat komputer dan jaringan untuk semua SMP baik negeri dan swasta. Jika jumlah SMP negeri dan swata di Kabupaten Tegal sebanyak 110 sekolah, dan yang baru menyelenggarakan UNBK sebanyak 38 sekolah, maka sekolah yang belum UNBK sebanyak 72 sekolah.
“Anggaran yang dibutuhkan untuk program ini sekitar Rp 14,4 miliar, jika setiap sekolah mendapatkan bantuan Rp 200 juta. Dalam waktu lima tahun, saya yakin semua sekolah SMP sudah ada komputernya,” jelas Wakil Ketua Komisi III itu.
Ditambahkan, sementara untuk SMA bisa diusulkan di Pemprov Jateng, dan Pemerintah Pusat. Hal itu dimaksudkan agar sekolah di Kabupaten Tegal tidak ketinggalan dengan kabupaten lainnya. Selain itu, UNBK juga bisa meningkatkan prestasi dan mempermudah siswa dalam menempuh ujian nasional.
“Semoga usulan ini bisa diakomodir, sehingga orangtua siswa tidak terbebani dengan sumbangan lagi,” pungkasnya.
Discussion about this post