Margasari-Pembangunan Pasar Margasari di Kecamatan Margasari sudah selesai akhir tahun 2019 lalu. Namun, di pasar tersebut masih minim sarana dan prasarana (sarpras). Hal itu terkuak saat Komisi II DPRD Kabupaten Tegal melakukan inspeksi di pasar tersebut, Senin (13/1).
Dalam Inspeksi Mendadak (sidak) itu, anggota Komisi II DPRD menyoroti tentang ruangan pasar yang lembab dan panas. Ruangan tidak difasilitasi exhaust fan atau alat yang berfungsi untuk menghisap udara didalam ruangan dan dibuang ke luar atau sebaliknya. Selain itu, setiap ruang juga tidak ada alat pemadam api ringan. “Mestinya setiap sudut ada Apar atau Hydrant untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran,” kata salah satu Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Tegal, Sugono saat melakukan sidak.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini juga menyoal tentang kondisi bangunan yang sudah rusak. Eternit pasar sudah jebol. Beberapa keramik juga sudah mengelupas. Bahkan, saat diguyur hujan beberapa hari terakhir, ruangan pasar banjir karena banyak atap yang bocor. Padahal, Pasar Margasari baru dibangun sebulan lalu. Dia berharap, dinas terkait harus tegas menegur penyediaan jasa atau pemborong yang membangun pasar tersebut untuk segera memperbaikinya. “Jaminan pemeliharaan kan masih ada. Tolong itu jangan dicairkan dulu. Tapi harus digunakan untuk memperbaiki yang bocor dan keramik yang rusak,” pintanya.
Manurut legislator yang mewakili masyarakat Kecamatan Margasari, Balapulang dan Pagerbarang ini, tempat pembuangan sampah sementara (TPS) di pasar tersebut tidak sesuai harapan. Mestinya, TPS yang berada di luar pasar ditutup dengan tembok. Pembangunan sampah bisa dilakukan dari dalam pasar.
Namun yang terjadi, TPS dibangun terbuka. Sehingga dapat menimbulkan polusi udara. Terlebih, lokasi TPAS berada di depan rumah dinas Kapolsek Margasari. “Tempatnya terbuka. Kalau begini, nanti volume sampah bisa banyak. Karena masyarakat desa membuang sampahnya di situ,” cetusnya.
Dia berharap, Pasar Margasari bisa menjadi pasar percontohan untuk daerah lain. Karena pasar tersebut merupakan Pasar Standar Nasional. Seperti pasar di Magelang. “Tapi sarprasnya masih minim. Ini harus dibenahi lagi,” tandasnya.
Discussion about this post