Anggota DPRD Kabupaten Tegal Memet Said, Senin (7/9) mengatakan, Pemkab Tegal diminta untuk mengembangkan Balai Latihan Kerja (BLK) komunitas. Tujuannya untuk mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Tegal. Terlebih di masa pandemi ini, banyak karyawan yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
“Di masa pandemi ini, BLK komunitas sangat penting bagi pelajar yang baru lulus SMA atau SMK,” katanya.
Di tengah pandemi covid-19, keberadaan BLK sangat diperlukan dalam rangka memberi ketrampilan kerja secara mandiri. Baik bagi pelaku UKM dan industri.
BLK dinilai dapat memberi kemudahan usaha untuk mengantasi krisis resesi sehingga ekonomi bisa bangkit kembali.
Memet optimis dengan adanya pelatihan di BLK, masyarakat terutama lulusan SMA/SMK memiliki skill yang dibutuhkan perusahaan.
“Pada pandemi covid-19 banyak pengangguran maka Pemerintah Kabupaten Tegal perlu menambah pelatihan-pelatihan keterampilan, konsultasi/memberi arahan agar bisa berwirausaha atau bekerja di perusahaan,” kata Memet Said
Memet Said menjelaskan, setelah masyarakat diberi pelatihan, Pemerintah Kabupaten Tegal bisa memberi dana hibah atau pinjaman tanpa bunga atau bunga sangat ringan. Pemerintah melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dapat membantu mencarikan lapangan pekerjaan bagi yang lulus dari BLK.
Begitu juga halnya Dinas Koperasi dan UMKM dapat membantu pemesaran hasil UMKM yang dibuat masyarakat. “Kalau Pemerintah membantu angka pengangguran akan berkurang,” katanya.
Selain BLK, Memet Said Juga akan sosialisasi Undang-undang Omnibus Law. Hal ini agar masyarakat memahami manfaat undang-undang tersebut.
Selama ini masyarakat hanya memandang sebelah mata saja soal Undang-Undang Omnibus Law atau Cipta Kerja. Padahal jika diresapi, Undang-undang ini sisi negatifnya hanya sedikit daripada manfaatnya untuk masyarakat.
“Masyarakat kurang memahami isi dari Undang-undang Omnibus Law. Maka nanti kami kan sosialisasi ke masyarakat agar paham betul isinya,” pungkasnya.
Discussion about this post