Slawi – Jembatan Ledug yang merupakan jalan penghubung antara Desa Jejeg hingga ke arah Balapulang, Kabupaten Tegal kondisinya sangat mengkhawatirkan. Warga setempat mengeluhkan kondisi jembatan yang tak kunjung diperbaiki. Hal itu disampaikan banyaknya warga saat digelarnya Reses Anggota DPRD Kabupaten Tegal Masa Persidangan II Tahun 2024-2025, Nurfasikha di Kecamatan Bumijawa, baru-baru ini. Menurut Fasikha, warga mengeluh tentang keberadaan jembatan yang hampir putus. Padahal, jembatan tersebut jalan penghubung dari arah Kecamatan Balapulang ke Kecamatan Bumijawa.”Selain jalan penghubung, jalur tersebut juga kerap dipakai sebagai alternatif untuk menuju ke Wisata Guci jika dijalur utamanya macet,” ujar Nurfasikha yang juga merupakan anggota DPRD Dapil V (Bumijawa, Bojong dan Jatinegara) ketika dihubungi awak media, Selasa 22 April 2025. Jembatan ini sejatinya menjadi akses penting bagi warga setempat untuk beraktivitas. Sayangnya, meski kondisinya semakin parah, belum ada tanda-tanda perbaikan dari pihak terkait.
“Jembatan tersebut kondisinya memang memprihatikankan, kondisi ini membuat warga khawatir ambruk suatu saat dan mengkhawatirkan para pengguna yang melintas,” jelasnya.
Politisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu mengaku bakal mengakomodir jembatan yang dikeluhkan warga. Melalui anggaran pokir yang diusulkan lewat reses. “Mudah-mudahan tahun depan 2026 bisa terlaksana dan mohon doanya,” bebernya.
Selain jembatan, kata Nurfasikha, warga juga mengeluhkan tentang talud yang pernah terjadi longsor beberapa waktu belakangan. Talud yang longsor itu padahal sudah diperbaiki ditahun kemarin, namun kemudian terjadi longsor lagi.
Talud tersebut, kata dia, ditiap musim hujan kerap longsor. Harusnya, memang dilakukan pondasi dari ujung utara ke ujung selatan.
“Lebih spesifiknya longsor itu terjadi karena memang karena faktor bencana alam. Kami tetap mengakomodir keluhan warga,” ungkapnya. “Doain saja, mudah-mudahan bisa terlaksana secepatnya untuk memperbaiki talud itu kembali,” tambahnya.






