Masyarakat mengeluhkan biaya sewa mobil jenazah yang dinilai memberatkan saat keluarganya meninggal dunia di rumah sakit. Padahal, mobil jenazah seharusnya bisa ditanggung Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS). Hal itu dikarenakan BPJS menanggung biaya mobil jenazah kepada pasien yang meninggal di rumah sakit.
a�?Pasien yang meninggal dunia di rumah sakit, seharusnya mobil jenazah gratis,a�? kata Anggota DPRD Kabupaten Tegal, M Khuzaeni, kemarin.
Pelayanan mobil jenazah gratis, kata dia, mendasari situs resmi Info BPJS Kesehatan. Dalam sebuah tulisan di situs tersebut, disebutkan pelayanan jenazah peserta BPJS kesehatan diberikan jika peserta BPJS kesehatan meninggal dunia saat dirawan inap di fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS kesehatan. Pelayanan yang didapatkan antara lain ambulans dari fasilitas kesehatan ke rumah duka dan pemulasaran jenazah (tidak termasuk peti mati).
a�?Kalau membaca tulisan itu, seharusnya mobil jenazah bagi pasien rawat inap yang meninggal dunia bisa gratis,a�? ujar Sekretaris Fraksi Golkar itu.
Namun demikian, kata dia, hampir semua pelayanan kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS belum menerapkan aturan. Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, seorang warga Lebaksiu yang dirawat di salah satu rumah sakit meninggal dunia. Pihak rumah sakit menyediakan mobil jenazah, tapi keluarga diminta untuk membayar biaya mobil ambulans. Karena tidak memiliki biaya, sehingga ada salah satu keluarga yang dijadikan jaminan.
a�?Sudah terkena musibah, masih dibebankan biaya sewa ambulans,a�? tegas Wakil Ketua Komisi III itu.
Pria yang akrab disapa Jeni itu meminta kepada BPJS untuk menyosialisakan kepada seluruh fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS kesehatan. Selama ini, fasilitas kesehatan di wilayah Kabupaten Tegal belum menerapkan aturan tersebut.
a�?Saya yakin jika aturan itu diterapkan akan sangat membantu masyarakat. Kasihan sudah meninggal masih ditariki biaya ambulans,a�? ungkapnya.
Kepala BPJS Kesehatan KC Tegal, Niken Sawitri menjelaskan, pelayanan ambulans hanya dijamin bila rujukan dilakukan pada fasilitas kesehatan (fakes) yang bekerjasama dengan BPJS. Terkecuali untuk fakes yang tidak bekerjasama dengan BBJS kesehatan, yang mengevakuasi kasus gawat darurat yang sudah teratasi keadaan kegawatdaruratan, dan pasien dalam kondisi yang dapat dipindahkan.
a�?Pelayanan ambulans yang tidak dijamin BPJS, yakni jemput pasien selain dari fakes, mengantar pasien ke selain fakes, rujukan parsial dan mobil jenazah,a�? katanya.
Discussion about this post