WARUREJA – Dua kecamatan di wilayah pantura Kabupaten Tegal dinilai rawan kriminalitas, karena minimnya Penerangan Jalan Umum (PJU). Terutama, di ruas Desa Kertasari menuju Bader Kecamatan Suradadi, dan Bader menuju Desa Sidamulya, Kecamatan Warureja.
“Kalau malam jalannya gelap. Sama sekali tidak ada PJU,” kata Anggota DPRD Kabupaten Tegal, Rudi Indrayani yang mewakili masyarakat Kecamatan Kramat, Suradadi, dan Warureja, kemarin.
Menurutnya, kedua ruas jalan tersebut sangat rawan dengan aksi kriminalitas. Selain berada di tengah sawah, jalan tersebut kerap dijadikan sasaran begal dalam beraksi. Padahal, jalan itu kerap dilintasi warga untuk bepergian. Warga berani melintasi jalan itu saat ada pengguna jalan lainnya.
“Jalan itu merupakan akses satu-satunya warga dari Desa Kertasari menuju ke Bader dan Sidamulya,” ucapnya.
Selain menyoroti kedua ruas jalan tersebut, politikus Partai Gerindra ini juga meminta agar Sungai Pesunyan yang membentang di tengah-tengah Desa Sidamulya, Kecamatan Warureja, untuk segera dinormalilasi. Karena sungai tersebut sudah dangkal dan kerap meluap ketika intensitas hujan tinggi.
“Kalau air sungai meluap, pasti menggenangi rumah warga. Terutama di wilayah RT 3 dan RT 5 RW 1 dan RT 1, RT 5, RT 6 dan RT 8 RW 2,” terangnya.
Dia mengakui hal itu setelah mendapat aduan dari sejumlah warga Desa Sidamulya. Menurutnya, warga sebenarnya sudah pernah mengusulkan adanya normalisasi ke Pemkab Tegal saat program Tilik Desa. Namun, hingga kini belum direalisasi.
“Aliran sungai yang mengalami pendangkalan sepanjang sekitar 1,5 kilometer dengan lebar sekitar 8 meter. Ini harus secepatnya dinormalisasi,” sarannya.
Discussion about this post