SLAWI – Setelah menuntaskan periode pemerintahannya selama tiga bulan menggantikan Bupati Tegal Enthus Susmono yang tutup usia pada Mei 2018 lalu, Bupati Tegal Umi Azizah kembali dilantik Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo hari Selasa (8/1) ini. Berbeda dengan pelantikan sebelumnya, pelantikan bupati perempuan pertama di Kabupaten Tegal ini merupakan hasil Pilkada Serentak 2018 lalu. Berpasangan dengan wakilnya, Sabilillah Ardi, Bupati Tegal Umi Azizah akan memimpin Pemkab Tegal untuk periode 2019-2024.
Sebelum berkecimpung di ranah politik, Umi lebih dulu mengawali kiprahnya dengan mendedikasikan diri aktif di organisasi kemasyarakatan perempuan Fatayat Nahdlatul Ulama (Fatayat NU). Tercatat, selama dua periode, alumnus Fisip Undip ini terpilih menjadi ketua PC Fatayat NU 1987-1992 dan 1992-1997. Kepiawaian Umi memimpin organisasi ini juga tercermin lewat kepemimpinannya sebagai Ketua PC Muslimat NU dari tahun 2005 sampai dengan sekarang.
Sebagai pemimpin organisasi wanita terbesar di Kabupaten Tegal ini Umi tidak hanya aktif di kegiatan keagamaan, tapi juga fokus pada pembenahan dan penguatan manajemen organisasi hingga pemberdayaan ekonomi perempuan. Tak berhenti sampai disitu, wanita kelahiran 1960 ini selama menjabat sebagai wakil bupati juga dikenal aktif mengawal program sosial kemasyarakatan seperti penanggulangan kemiskinan, pendidikan, kesehatan, kebencanaan hingga pengarusutamaan gender.
Sebagai wakil bupati, tidak sedikit prestasi yang ditorehkan Umi yang di masa remajanya diisi dengan berjualan manisan buah, salah satunya membidani lahirnya badan amil zakat di Kabupaten Tegal. Deretan prestasi Pemkab Tegal juga tidak terlepas dari gaya kepemimpinannya yang mengayomi, sampai kemudian Umi dilantik menjadi Bupati Tegal. Pada tanggal 5 November 2018 lalu melalui surat keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.33-7765 Tahun 2018, dimana untuk pertama kalinya Kabupaten Tegal meraih penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) 2018 Tingkat Madya dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di penghujung tahun 2018.
Atas dorongan tekad untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, tidak korupsi, juga ketulusan hatinya untuk membangun dan mensejahterakan masyarakat Kabupaten Tegal yang lebih berkeadilan, perjalanannya menuju tampuk kepemimpinan melalui kontestasi Pilkada Serentak 2018 pun diraihnya dengan mudah, medominasi hingga 71 persen suara sah.
Sama-sama diusung PKB dan didukung sejumlah partai lain, Umi kini didampingi Wakil Bupati Tegal Sabilillah Ardi. Sosok pria asli Lebaksiu ini merupakan cucu dari ulama ternama di Babakan, yaitu KH. Nasori. Kehadiran Ardi diyakini mampu menjadi daya tarik tersendiri dalam pembinaan generasi muda. Alumnus Temple University Philadelphia Amerika Serikat ini sejak kecil memang menghabiskan masa sekolahnya di Kota Kembang Bandung.
Selain pernah menjadi Tenaga Ahli DPR RI dan Staf Khusus di Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Republik Indonesia Tahun 2009-2014, Ardi juga memiliki usaha di bidang pengmbangan teknologi informasi lewat perusahaannya PT. Mega Kapital Utama dan PT. Barari Utama Global. Hari ini, pria kelahiran tahun 1983 ini resmi membantu Bupati Tegal Umi Azizah menjalankan program pembangunan jangka menengah Kabupaten Tegal 2019-2024 untuk mencapai visinya menuju masyarakat Kabupaten Tegal yang mandiri, unggul, sejahtera dan berakhlak mulia, dengan slogannya “mbangun berkah, gawe bungah”.
Discussion about this post