SURADADI – Musim hujan yang melanda wilayah Kabupaten Tegal sejak beberapa bulan terakhir, mengakibatkan infrastruktur jalan rusak. Terutama, jalan di jalur panura yang membentang dari mulai Kecamatan Kramat hingga Kecamatan Warureja. Lubang jalan tersebut kerap menyebabkan kecelakaan hingga merenggut korban jiwa.
Pantauan di lapangan, lubang jalan terparah berada di sebelah timur obyek wisata Pantai Purwahamba Indah (Purin) di Kecamatan Suradadi. Lubang dengan diameter sekitar 30-50 centimeter itu, mulai dari Purin hingga ke Kecamatan Warureja yang berbatasan dengan Kabupaten Pemalang. Lubang jalan juga terjadi di hampir setiap memasuki jembatan di sepanjang pantura Kabupaten Tegal.
“Saat hujan turun, jalan berlubang tertutup air sehingga banyak pengendara yang terpaksa menerabas jalan berlubang,” kata Santo (40) warga Kecamatan Suradadi saat ditemui di jalur pantura Suradadi, kemarin.
Dikatakan, perbaikan jalan berlubang kerap dilakukan pemerintah dengan cara ditambal. Namun, perbaikan dengan tambal sulam tidak bertahan lama. Hanya beberapa hari diguyur hujan, jalan akan kembali berlubang. Kondisi itu membuat pengguna jalan harus ekstra hati-hati saat melewati jalan pantura.
“Sudah banyak korban kecelakaan, bahkan sampai meninggal dunia,” ujarnya.
Hal senada disuarakan Anggota DPRD Kabupaten Tegal, Bakhrun yang tinggal di Desa Sidaharja, Kecamatan Suradadi. Kediamannya yang berada di jalur pantura, membuat politisi PKS itu kerap dimintai bantuan untuk mengurus korban kecelakaan. Terakhir, pihaknya mengurus korban kecelakaan motor di sebelah timur Purin yang menelan korban jiwa.
“Jalan yang berlubang, rata-rata karena jalan aspal bukan beton. Makanya, kami berharap semua jalan pantura dibeton,” pintanya.
Ditambahkan, selain jalan berlubang, jalur pantura juga masih butuh Penerangan Jalan Umum (PJU). Di beberapa ruas seperti Kramat, sebagian di wilayah Suradadi dan Warureja, memang sudah ada PJU. Namun, di lokasi jalan yang berlubang banyak yang belum ada PJU. Padahal saat hujan pada malam hari, jalan berlubang yang tertutup air tidak bisa terlibat. Hal itu yang kerap menjadi penyebab kecelakaan di pantura.
“Kami berharap perbaikan rutin dilakukan. Tiap ada lubang langsung tambal. Selain itu, PJU juga harus dipasang di sepanjang pantura,” pungkasnya.
Discussion about this post