SLAWI – Pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di lokasi Eks Terminal Slawi, Kabupaten Tegal, dinilai gersang. Padahal, RTH tersebut dimaksudkan untuk memperindah kota dan menjadi paru-paru kota.
“RTH eks Terminal Slawi di luar angan-angan kami. Padahal, kami sudah menganggarkan untuk pembangunan RTH itu Rp 3 miliar. Masa anggaran sebesar itu hanya seperti itu,” kata Ketua DPRD Kabupaten Tegal, A Firdaus Assyairozi, kemarin.
Dikatakan, pembangunan RTH yang lokasinya di depan Tamab Rakyat Slawi Ayu (Trasa) itu, terlihat gersang karena rumput hijau dan pepohonan rindang yang ditanam sebagian besar yang mati. Sementara itu, sambungan kabel listrik untuk menghidupkan lampu dan air mancur tidak ditanam di dalam tanah.
“Kabel listrik itu hanya di letakan di atas tanah yang sangat berbahaya bagi masyarakat,” ujarnya.
Sedangkan dua bak penampungan air besar, lanjut dia, yang ditanam di dalam tanah, terbuka yang membahayakan masyarakat bisa jatuh ke dalam lubang itu. Tidak hanya itu, bangunan kios pedagang juga terlihat kurang rapih. Selain itu, beberapa pekerjaan juga terlihat kurang rapi layaknya taman bermain.
“Kami sangat kecewa dengan bangunan RTH Eks Terminal Slawi. Hasilnya kurang memuaskan,” kata Ketua DPC PKB Kabupaten Tegal itu.
Dikatakan, proses pengerjaan yang dilakukan pihak ketiga dinilai kurang profesional. Perbandingan dengan gambar rancangan dan kenyataan di lapangam sangat jauh berbeda, sehingga jika difungsikan akan mengecewakan masyarakat. Bahkan, Bupati Tegal juga kecewa dengan hasil pekerjaan itu.
“Dinas terkait dan rekanan harus bertanggungjawab memperbaikinya. Taman harus berfungsi maksimal dan terlihat indah,” harapnya.
Discussion about this post