SLAWI – Empat muara sungai di Pantura Kabupaten Tegal mengalami pendangkalan. Keempat muara itu yakni Sungai Cenang di Desa/Kecamatan Suradadi, Sungai Cacaban di perbatasan antara Kecamatan Kramat dan Suradadi, Sungai Kalipah di Desa Padaharja Kecamatan Kramat dan Sungai Munjung Agung di Desa Munjung Agung Kecamatan Kramat. Akibat pendangkalan keempat muara sungai tersebut mengakibatkan banjir di tiga wilayah kecamatan, yakni Kramat, Suradadi, dan Warureja.
“Pendangkalannya sudah parah dan yang terparah di Sungai Cenang dan Munjungagung,” kata Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tegal Rustoyo yang mewakili masyarakat Kecamatan Kramat, Suradadi dan Warureja, kemarin.
Dia mengungkapkan sedimentasi di Sungai Cenang mengakibatkan perahu nelayan sulit untuk bersandar. Mereka terpaksa berlabuh di sebelah utara sungai. Jika hendak masuk ke muara atau sungai, para nelayan harus menunggu laut pasang. Begitu pula di Sungai Munjungagung. Nelayan juga kesulitan bersandar di Pelabuhan Larangan Munjungagung karena muaranya sudah dangkal. Selain berimbas pada perahu nelayan, pendangkalan muara juga mengakibatkan banjir di wilayah tersebut.
“Di Musim penghujan ini, hampir setiap hujan beberapa desa di tiga kecamatan itu selalu banjir,” kata Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Tegal ini.
Dia berharap, Pemkab Tegal segera melakukan koordinasi dengan Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Pemali-Comal untuk mengadakan normalisasi sungai. Dengan demikian, bencana banjir dapat terantisipasi dan nelayan tidak kesulitan saat berlabuh.” Kalau ini tidak ada penanganan serius, berarti pemerintah melakukan pembiaran,” tegasnya.
Menurut dia, normalisasi ini sangat mendesak. Sebab, sedimentasi sudah semakin parah. Disamping itu Muara sungai juga semakin sempit imbas dari pengendapan tanah yang menggunung. “Padahal untuk normalisasi tidak membutuhkan waktu yang lama, yang penting ada alatnya,” imbuhnya.
Discussion about this post