SLAWI- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tegal, Senin (10/07), Menghadiri Penyerahan kendaraan dinas bagi 29 koordinator Program Keluarga Harapan (PKH) kecamatan sebagai bentuk dukungan pemerintah daerah dalam penyelenggaraan program Kementerian Sosial itu.
Ketua DPRD Moh Faiq mengatakan bantuan kendaraan dinas untuk koordinator PKH kecamatan ini, selain bentuk dukungan terhadap pendamping PKH, juga karena mereka punya peran strategis untuk menekan angka kemiskinan.
“Mereka (pendamping PKH) bekerja keras hingga ke pelosok desa dalam hal penaganan kemiskinan. Medan yang mereka tempuh juga tidak mudah. Semoga dengan bantuan fasilitas kendaraan dinas ini bisa meringankan pekerjaan pendamping PKH,” Kata Faiq, usai menyerahkan secara simbolis fasilitas kendaraan dinas di Kantor Dinas Sosial
Menurut dia, pendamping PKH dinilai berkontribusi untuk meminimalisasi angka kemiskinan. Dan kendaraan dinas itu, katanya, sebagai bentuk dorongan pemerintah daerah agar mampu melaksanakan tugas sebaik-baiknya dengan sarana prasarana yang mendukung.
Ketua DPRD Moh Faiq menambahkan, fasilitas yang diberikan pemkab masih belum memadai. Namun ini adalah bentuk perhatian dari pemerintah kabupaten, yang diharapkan mampu meringankan tugas para pendamping PKH.
Sementara itu, KorKab Kabupaten Tegal Ma’muri menyebutkan jumlah pendamping PKH tersebar di seluruh desa, yakni sebanyak 281 desa dan enam kelurahan.
“Pendamping PKH diseleksi secara ketat, dan secara kemampuan mereka sudah tidak diragukan lagi. Bahkan, sudah 13 tahun mereka menangani program kemiskinan. Jadi mereka paham kondisi masyarakat Kabupaten Tegal” katanya.
Namun demikian, kata Ma’muri, masih banyak keluarga miskin yang belum terakomodasi sebagai keluarga penerima manfaat (KPM) PKH. Oleh karena itu, Ia sangat berharap pendamping PKH di tingkat desa dilibatkan dalam forum musyawarah desa.
“Kami sangat mengharapkan pemerintah desa melibatkan pendamping PKH. Sehingga, bisa memberikan masukan yang objektif kepada pemerintah desa terkait keluarga yang berhak menerima PKH,” tuturnya.
Discussion about this post