Bulan puasa dan menjelang Lebaran Idul Fitri tahun ini, dinilai akan meningkat aktivitas warga. Namun demikian, masih banyak jalan kabupaten yang rusak. Terutama, ruas jalan Bumijawa-Sumbaga di Kecamatan Bumijawa yang harus segera diperbaiki.
Informasi di lapangan, ruas jalan Bumijawa-Sumbaga yang dibangun sudah beberapa tahun lalu, mengalami kerusakan parah. Jalan itu berlubang dan aspal jalan telah mengelupas. Saat hujan turun, jalan tergenang air hujan sehingga kerap memicu kecelakaan. Sejumlah warga secara swadaya menutup lubang jalan untuk mengurangi risiko kecelakaan. Namun demikian, karena penutupan lubang dengan menggunakan tanah liat, sehingga jalan belum bisa dilalui dengan nyaman.
a�?Ruas jalan sepanjang 2,5 kilometer butuh perbaikan secepatnya. Sebab, selain menganggu aktifitas anak sekolah, kerusakan jalan itu juga menghambat pertumbuhan perekonimian di wilayah itu,a�? kata Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Tegal, M Khuzaeni, usai memantau ruas jalan Bumijawa-Sumbara, baru-baru ini.
Politikus Partai Golkar yang akrab disapa Jeni ini mengungkapkan, akibat tidak diperbaiki, ruas jalan penghubung antardesa itu kerap memicu kecelakaan lalu lintas. Utamanya pengendara sepeda motor roda dua yang terperosok ke dalam lubang jalan. Walau tidak ada korban jiwa, tapi kendaraan korban mengalami kerusakaan. Kejadian itu acapkali terjadi di turunan jalan di sebelah utara lapangan Bumijawa.
“Perbaikan jalan di sini harus menjadi skala prioritas,” harapnya.
Lambannya pembangunan di Kabupaten Tegal, Sekretaris Fraksi Partai Golkar ini menyayangkan kinerja Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) yang dinilai tidak maksimal dalam menyusun anggaran infrastruktur jalan. Mestinya, jalan-jalan yang sudah rusak yang menjadi prioritas dalam pembahasan TAPD.A�
“Tapi yang terjadi, jalan yang masih bagus justru di anggarkan. Contohnya, ruas jalan lingkar Bumijawa yang dianggarkan Rp 1,4 miliar. Padahal, ruas jalan itu hanya butuh pemeliharaan saja,” ungkapnya.
Dia berharap, TAPD khususnya Bappeda harus bisa memilah dan melihat kondisi di lapangan. Apabila kondisi infrastruktur masih bagus atau layak, sebaiknya tidak diberi anggaran maksimal. “Cari yang urgen dulu, seperti ruas jalan Bumijawa-Sumbaga ini,” tandasnya.
Discussion about this post