Pemkab Tegal melalui Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) setempat, menerima 40 ribu lembar blangko Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTPel) dari Pemerintah Pusat. Kendati blangko itu belum mampu memenuhi kebutuhan cetak KTPel sebanyak 120 ribu pemohon, namun jumlah tersebut terbilang cukup banyak dibandingkan daerah lainnya.
a�?Blangko KTPel yang diterima Kabupaten Tegal termasuk banyak dibandingkan kabupaten/ kota di Indonesia,a�? kata Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tegal, Bahrun usai rapat koordinasi dengan Didukcapil Pemkab Tegal, Senin (10/7).
Dibeberkan, blangko KTPel yang disediakan Pemerintah Pusat sebanyak 1 juta lembar untuk dibagikan ke seluruh kabupaten/ kota se-Indonesia. Seharusnya rata-rata setiap kabupaten/ kota mendapatkan 10 ribu blangko, namun Kabupaten Tegal mendapatkan 40 ribu blangko. Namun demikian, jumlah itu belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Tegal. Pasalnya, hingga Juli 2017, jumlah warga yang sudah melakukan perekaman dan siap cetak sebanyak 120 ribu.
a�?Setiap hari pemohon KTPel mencapai 300-400 orang. Tapi, dengan datangnya blangko KTPel diharapkan bisa mengurangi antrean di kantor Disdukcapil,a�? harap politisi PKS itu.
Lebih lanjut dikatakan, selain keterlambatan blangko KTPel, Disdukcapil juga mengalami kendala untuk printer pencetak KTPel. Dari 6 unit yang dimiliki Disdukcapil, hanya ada 3 unit yang berfungsi. Namun demikian, dalam waktu dekat Pemkab Tegal akan melakukan pengadaan printer pencetak KTPel dengan anggaran Rp 70 juta.
a�?Kami belum tahu mendapatkan berapa unit printer. Tapi, ini juga akan didistribusikan ke masing-masing kecamatan,a�? beber Bahrun.
Ditambahkan, jika printer tersebut telah disitribusikan ke masing-masing kecamatan, maka masyarakat tidak harus berbondong-bondong ke kantor Disdukcapil. Warga bisa melakukan perekaman sekaligus mencetak KTPel di Rumah Paten yang berada di masing-masing kecamatan. Namun demikian, ia menghimbau agar warga mengurus semua administrasi kependudukan tanpa menggunakan calo.
a�?Jika menggunakan calo, maka biaya akan mahal. Jika mengurus sendiri gratis,a�? pungkasnya.
Discussion about this post