Keberadaan embung di Dukuh Jomblang, Desa Dukuhwringin, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, sangat diharapkan masyarakat sekitar mengingat datangnya musim kemarau. Namun demikian, embung itu belum berfungsi sejak dibangun setahun silam.
“Sejak pertama dibangun, embung itu tidak pernah dipakai. Airnya juga tidak ada. Itu sama saja mangkrak,” kata Anggota DPRD Kabupaten Tegal, Hartono Sosrodjojo saat meninjau lokasi embung Jomblang, kemarin.
Dia mengatakan, embung seluas sekitar 1 hektare itu dibangun setahun silam. Sejak dibangun, embung tidak pernah difungsikan. Padahal, keberadaan embung itu sangat dibutuhkan oleh para petani untuk mengairi lahan pertanian di wilayah tersebut. Terlebih, kondisi saat ini yang sudah memasuki musim kemarau.
a�?Embuh malah berubah fungsi menjadi tempat sampah,a�? keluh politisi asal Partai Demokrat itu.
Menurut dia, alih fungsi embung menjadi tempat sampah membuat embung semakin dangkal. Kondisi itu dikhawatirkan membuat embung tidak bisa untuk menampung air. Parahnya lagi, saluran di sekitar embung itu juga tidak ada, sehingga petani tidak bisa memanfaatkan secara maksimal.
“Selama ini, petani menggunakan air tanah atau menyedot dengan diesel untuk mengairi lahan pertaniannya. Sedangkan embung itu, tidak digunakan,” ungkapnya.
Hartono berharap, dinas terkait segera melakukan penanganan serius. Disarankan, jika embung itu tidak difungsikan untuk pengairan, sebaiknya dijadikan tempat wisata kolam pancing atau wisata air, sehingga bisa mendongkrak perekonomian masyarakat desa setempat.
“Dari pada muspro, sebaiknya dialihfungsikan menjadi tempat pemancingan,” ujarnya.
Discussion about this post