BOJONG – Akses jalan Lengkong-Bantunyana di Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, yang amblas pada awal Februari 2018, minta segera ditangani. Pasalnya, jika kondisi amblas dan longsor itu dibiarkan, maka akses jalan itu akan terputus.
Hal itu terungkap saat kunjungan Komisi III DPRD Kabupaten Tegal ke lokasi bencana jalan amblas di Desa Batunyana, kemarin. a�?Kejadiaan pada awal Februari, tapi hingga kini belum ada penanganan,a�? kata Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Tegal, Bambang Romdhon Irawan didampingi Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Tegal, M Khuzaeni.
Dikatakan, ruas jalan Lengkong-Bantunyana merupakan kewenangan kabupaten. Jika longsor itu tidak bisa ditangani dengan anggaran bencana, maka bisa diambilkan dari anggaran pemeliharaan rutin. Hal itu mengingat tanah jalan di lokasi tersebut sangat labil. Kondisi itu diperparah dengan bocornya pipa tiga sumber mata air yang dikelola desa dan Perusahaaan Daerah Air Bersih (PDAB) Jateng.
a�?Dinas harus secepatnya memperbaiki, karna ini jalur penghubung dua kecamatan,a�? tegasnya.
Kepala UPTD PU Bojong, Muchamad menjelaskan, terjadinya longsor Gunung Anjing dan amblasnya jalan terjadi sejak 7-14 Februari 2018. Longsor terjadi di tiga titik di jalur tersebut dengan panjang longsor 20 meter, 15 meter dan 15 meter. Sedangkan, kedalaman longsoran mencapai 75 meter.
a�?Jembatan Sungai Klesem juga ada yang geser antara plat dengan pondasi. Pergeser ke barat mencapai 5 centimeter dan ke timur sekitar 7 centimeter.
Kepala DPU Kabupaten Tegal, Hery Suhartono menuturkan, perbaikan jalan ruas jalan Lengkong-Bantunyana, direncanakan menggunakan anggaran pemeliharaan jalan. Namun demikian, perbaikan bisa mulai dikerjakan pada dua pekan depan. DPU tengah fokus melakukan perbaikan di ruas jalan Mejasem.
a�?Maret ini kita dikerjakan,a�? katanya.
Discussion about this post