SLAWI – Pemerintah Kabupaten Tegal dinilai kurang perhatian kepada para atlet berprestasi. Utamanya pada sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh para atlet tersebut. Hal ini diungkapkan Anggota DPRD Kabupaten Tegal M Khuzaeni, Rabu (4/4).
Menurutnya, Pemkab mestinya memberikan dukungan dan perhatian terhadap para atlet berprestasi. Sejauh ini, para atlet yang sudah menyandang prestasi, kerap dipandang sebelah mata. Padahal, mereka sudah membawa nama harum Kabupaten Tegal dikancah provinsi maupun nasional. Seperti yang terjadi pada atlet bola tangan yang tergabung dalam Asosiasi Bola Tangan Indonesia (ABTI) Cabang Kabupaten Tegal. Dalam waktu dekat ini, atlet bola tangan putra dan putri akan mengikuti kejuaraan provinsi (kejurprov) Jawa Tengah.
“Tapi, dukungan dan perhatian dari Pemkab tidak ada. Ini sangat memprihatinkan,” kata Jeni, sapaan akrab Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Tegal ini.
Selama ini, lanjut Jeni, ketika atlet ABTI hendak berlatih, selalu menggunakan sarpras sendiri. Seperti gawang dan jaring gawang yang dibelinya dengan cara iuran para anggota ABTI. Parahnya lagi, para atlet bola tangan ini juga tidak pernah mendapatkan bimbingan prestasi dari Pemkab Tegal. Padahal, Oktober 2018 mendatang, mereka akan mewakili Kabupaten Tegal untuk bertanding di Provinsi Jawa Tengah.
“Mestinya kalau atlet sudah mewakili kabupaten, itu berati menjadi tanggungjawab pemda,” tegas Jeni.
Dia menyebutkan, ada beberapa cabang olahraga (cabor) yang lolos seleksi dan akan mengikuti kejurprov di Semarang. Diantaranya, cabor bola tangan putra dan putri, sepak takraw, kempo, petanque, tenis meja, balap motor, pencak silat, tinju, dan beberapa cabor lainnya. Anehnya, ketika para atlet ini hendak berlatih di Gor Trisanja Slawi, diwajibkan untuk membayar sewa tempat.
“Mestinya atlet yang lolos (menuju kejurprov) itu difasilitasi, bukan malah minta fasilitas. Ini kan aneh,” tandasnya.
Discussion about this post