WARUREJA – Wilayah Kecamatan Warureja, mengalami kekurangan air bersih terparah dibandingkan kecamatan lainnya di Kabupaten Tegal. Hal itu terlihat dari droping air bersih terbanyak sejak Juli 2018. Hingga kini, belum ada solusi mengatasi kekeringan di wilayah paling timur kabupaten tersebut.
“PMI mencatat sudah 90 ribu liter air bersih tersalurkan ke empat desa di wilayah Kecamatan Warureja,” kata Kepala Markas PMI Kabupaten Tegal, Sunarto, kemarin.
Dikatakan, Kecamatan Warureja yang terletak di wilayah Pantura Kabupaten Tegal menjadi wilayah terkering, karena ketersediaan air bersih di sana minim. Wilayah kering lainnya berada di Kecamatan Suradadi dan Jatinegara. Berdasarkan total liter penyaluran air bersih, wilayah Warureja menjadi yang terbanyak di antara dua kecamatan lainnya yang mengalami kekeringan karena musim kemarau.
“Di Suradadi sebanyak 24 ribu liter untuk dua desa. Lalu di Jatinegara sebanyak 30 ribu liter untuk lima desa. Jadi, wilayah Warureja bisa dinyatakan paling membutuhkan air bersih,” ujar Sunarto
Menurut dia, jumlah tersebut belum termasuk bantuan air bersih dari Polres Tegal dan instansi lainnya. Sebab, Polres Tegal telah menyalurlan air bersih hanya untuk wilayah Warureja sebanyak 64 ribu liter sejak Rabu (1/8).
Kapolres Tegal AKBP Dwi Agus Prianto pun menyebut bahwa Warureja murupakan wilayah terkering yang paling berdampak atas minimnya ketersediaan air.
“Sejauh ini, yang terparah memang terjadi di wilayah Kecamatan Warureja. Apabila ditotal, bantuan air bersih ke wilayah Warureja kini berjumlah sekitar 154 ribu liter dari beberapa instansi yang menyalurkan bantuan,” kata Dwi.
Anggota DPRD Kabupaten Tegal, Rudi Indrayani menuturkan, kekeringan di wilayah pantura saat musim kemarau sudah berlangsung puluhan tahun. Politisi Partai Gerindra dari dapil 3 meliputi Kecamatan Kramat, Kecamatan Suradadi dan Kecamatan Warureja itu, bersama Pemkab Tegal telah berupaya untuk mencari solusi. Beberapa program yang telah dilaksanakan, diantaranya Pamsismas, membuatkan sumur bor, dan lainnya. Namun saat musim kemarau, sumur bor juga banyak yang kering.
“Kami juga berupaya menjalin kerjasama dengan Pemkab Pemalang untuk suplai air bersih. Tapi, hingga kini belum ada titik terang,” pungkasnya.
Discussion about this post