SLAWI – Warga sejumlah desa di Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal mendesak perbaikan ruas jalan Jatibogor-Lodadi dan Jatibogor-Kertasari. Dua jalur penghubung antardesa dan antarkecamatan tersebut, sangat parah sejak belasan tahun lalu.
“Jalan sudah rusak sangat lama. Sempat ada perbaikan jalan, tapi tidak diselesaikan,” kata warga Jatibogor, Udin (45), kemarin.
Dikatakan, ruas jalan Jatibogor-Lodadi sepanjang 6 kilometer berlubang dan aspal jalan sudah mengelupas. Bahkan, saat musim hujan jalan tidak bisa dilalui karena tergenang air. Saat musim kemarau, jalan berdebu karena tinggal menyisakan tanah liat. Sebelumnya, jalan itu sudah diperbaiki. Namun, penyedia jasa tidak menyelesaikan pekerjaan sehingga pembangunan terbengkalai.
“Kami minta secepetnya diperbaiki, karena warga Jatibogor dan sekitarnya saat menuju Warureja melalui jalan tersebut,” ujarnya.
Anggota DPRD Kabupaten Tegal, Rudi Indrayani menuturkan, dua ruas jalan itu sudah dianggarkan dalam APBD Kabupaten Tegal tahun 2018. Ruas jalan Jatibogor-Kertasari sepanjang 5 kilometer lebih dianggarkan Rp 5,8 miliar, dan ruas jalan Jatibogor-Lodadi sekitar Rp 4,9 miliar. Saat ini, dua ruas jalan tersebut masih dalam proses lelang.
“Hari ini (kemarin-red), ruas jalan Jatibogor-Lodadi dalam tahapan lelang diumumkan. Sedangkan, ruas Jatibogor-Kertasari diumumkan besok (hari ini-red),” bebernya.
Lebih lanjut dikatakan, dua ruas jalan itu diakui sangat vital untuk aktivitas warga. Tidak hanya sebagai jalan ekonomi, namun juga untuk akses pendidikan dan pemerintahan. Warga Jatibogor dan sekitarnya memilih melalui jalan itu untuk menuju Kecamatan Warureja. Terlebih, Pemkab Tegal berencana memindahkan Kecamatan Suradadi ke wilayah Jatimulya yang bisa ditempuh melalui jalur tersebut.
“Kami berharap semua pihak untuk bisa membantu dalam merealisasikan keinginan masyarakat. Termasuk dalam proses lelang untuk bisa secepetnya diselesaikan, dan tidak ada permasalahan yang bisa menggagalkan lelang,” pintanya.
Ditambahkan, pihaknya tidak mengintervensi proses lelang, namun hanya menghimbau untuk mempercepat proses pembangunan. Hal itu mengingat waktu pelaksanaan di tahun ini tinggal menyisakan empat bulan.
“Kami berharap tidak ada gagal lelang,” pungkasnya.
Discussion about this post