PANGKAH – Para perajin di wilayah Desa Pangkah, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal, kesulitan untuk memasarkan produknya. Kondisi itu dibutuhkan peran serta pemerintah agar hasil industri dan kerajinan tangan mereka bisa terjual ke luar daerah.
“Pemkab harus bisa memberikan pembinaan dan mencari jalan keluar untuk pemasaran produk-produk mereka, sehingga produksi mereka tetap berjalan lancar,” kata Anggota DPRD Kabupaten Tegal, Agus Salim, saat menghadiri undangan pembukaan Toko Koperasi Makanan dan Kerajinan Anggrek Jaya di Desa Pangkah, Kecamatan Pangkah, kemarin.
Dia menuturkan, di Desa Pangkah ada sekitar 50 ibu rumah tangga yang menjadi perajin home industri. Mereka kemudian mendirikan sebuah koperasi industri makanan dan kerajinan yang diberi nama Anggrek Jaya. Setelah mendirikan koperasi, mereka membuka toko untuk memasarkan hasil kerajinan tersebut.
“Hasil kerajinan mereka adalah, batik, keset, tempat tisu, tempat makanan, dan beragam makanan atau snack,” ujar Ketua Komisi I itu.
Sebelum mendirikan toko, lanjut Agus, omset mereka per bulan hanya Rp 8 juta. Namun setelah membuka toko, omsetnya naik drastis. Dalam dua hari sejak toko itu dibuka, omsetnya sudah mencapai Rp 6 juta. Selama ini, koperasi yang beranggotakan ibu-ibu rumah tangga itu belum ada sentuhan dari dinas terkait.
“Harapan kami, dinas terkait memberikan arahan dan pembinaan supaya mereka bisa lebih maju dan mendapatkan omset yang lebih banyak,” ucapnya.
Ditambahkan, kerajinan hasil produksi perajin Tegal dinilai memiliki kualitas bagus. Namun demikian, pemasaran produk belum bisa tembus ke luar daerah. Hal itu dikarenakan belum mendapatkan sentuhan dari pemerintah.
“Jika pemerintah berani menghimpun hasil kerajinan, maka perajin bisa terus berkembang pesat,” pungkasnya.
Discussion about this post