SLAWI – Bupati Tegal, Hj Umi Azizah diminta menggalang dana untuk menopang Persatuan Sepakbola Kabupaten Tegal (Persekat) dalam melanjutkan Liga 3 Jateng. Penggalangan dana itu dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan perusahaan-perusahaan. Pasalnya, anggaran untuk Persekat melalui Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) setempat, dinilai sangat minim.
“Kalau meminta dari SKPD, Camat dan Kades kurang tepat, karena tidak ada anggaran untuk olahraga. Harusnya meminta dana dari BUMD atau perusahaan yang ada di Kabupaten Tegal,” kata Anggota DPRD Kabupaten Tegal, M Khuzaeni, kemarin.
Dikatakan, penggalangan dana wajib dilakukan mengingat keuangan Persekat sangat minim. Terlebih, Persekat lolos ke semifinal yang tentunya membutuhkan banyak biaya operasional. Selain itu, donatur pembiayaan Persekat harus berkelanjutan agar cabang olahraga yang disukai banyak masyarakat itu, berkembang pesat.
“Misalkan, Bank TGR yang merupakan milik Pemkab Tegal. Bisa dimintai dana dari CSR atau dana promosi. Ini juga bisa dimintakan dari perusahaan-perusahaan melalui alokasi anggaran yang sama,” ujar M Khuzaeni yang juga masuk dalam kepengurusan KONI Kabupaten Tegal itu.
Sementara itu, kata dia, Persekat masih bisa mendapatkan dana dari APBD Kabupaten Tegal, karena sejauh ini liga yang diikuti masih amatir. Jika Persekat sudah masuk liga profesional, maka APBD tidak bisa mengalokasikan dana bantuan tersebut. Namun demikian, APBD bisa mengalokasikan anggaran bagi Persekat melalui dana promosi yang dititipkan di BUMD. Seperti halnya, Bank TGR, Bank Jateng dan BKK.
“Nantinya, anggaran itu dititipan di BUMD atau bank lainnya. Tapi, anggaran itu dalam bentuk promosi melalui Persekat,” terang M Khuzaeni yang juga Ketua Asosiasi Bola Tangan Indonesia (ABTI) Kabupaten Tegal itu.
Tahun depan, tambah dia, DPRD akan mengusulkan penambahan anggaran untuk KONI yang tahun ini mendapatkan sekitar Rp 700 juta. Anggaran itu dibagi untuk sekitar 26 cabang olahraga. Alokasi anggaran itu dinilai masih minim, mengingat jumlah cabang olahraga juga cukup banyak.
“Paling tidak anggarannya lebih dari Rp 1,2 miliar,” pungkasnya.
Discussion about this post