SLAWI – Sejumlah anggota DPRD Kabupaten Bekasi melakukan kunjungan kerja (kunker) ke DPRD Kabupaten Tegal, Kamis (11/1). Saat melakukan kunker itu, mereka sempat memberikan pujian terhadap Pemkab Tegal yang mampu mengatur penataan kota Slawi. Utamanya pada insfrastruktur jalan yang sudah rapi dan dilengkapi dengan taman kota.
“Infrastruktur jalan di sini (Kota Slawi) sangat bagus sekali. Bersih, adem, tertib, dan rindang,” kata Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Bekasi Yudi Darmansyah, saat menyampaikan sambutan di Gedung DPRD Kabupaten Tegal.
Rombongan anggota DPRD Kabupaten Bekasi ini diterima oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tegal dari Fraksi Partai Golkar Agus Solichin, Wakil Ketua Komisi III M Khuzaeni, Sekretaris Komisi I Endang, dan anggota Komisi I Mustofa. Kedatangan Yudi bersama rekan kerjanya itu, ingin menanyakan tentang pemilihan kepala desa (pilkades) serentak dan infrastruktur jalan serta obyek wisata di Kabupaten Tegal.
“Dalam waktu dekat, kami akan menyelenggarakan pilkades serentak. Saya lihat, di Kabupaten Tegal sudah melakukan itu. Kami ingin tahu bagaimana prosesnya, dan apa saja permasalahan yang muncul,” ujarnya.
Sekretaris Komisi I DPRD Kabupaten Tegal Endang Suprapti mengatakan, pilkades serentak tahap pertama di Kabupaten Tegal sudah dilaksanakan pada 2017 lalu. Meski ada beberapa perselisihan, tapi sudah diselesaikan di dinas terkait. Sedangkan untuk aturannya, dapat dilihat di Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 65 Tahun 2017 yang diamanatkan pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 43 Tahun 2014.
“Calon kades minimal 2 orang dan maksimal 5 orang. Jika lebih, harus dilakukan tes sesuai dengan aturan yang ada,” kata politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini.
Wakil Ketua Komisi III M Khuzaeni menambahkan, untuk infrastruktur jalan di Kota Slawi memang menjadi skala prioritas. Karena Kota Slawi merupakan jantungnya Kabupaten Tegal. Sedangkan untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) obyek wisata di Kabupaten Tegal, dikelola oleh Pemda setempat.
“Untuk obyek wisata, tidak dipihakketigakan. Kami (pemkab) mengelola sendiri,” ucapnya.
Discussion about this post