SLAWI – Setiap kecamatan di Kabupaten Tegal hampir semuanya difasilitasi pasar tradisional yang buka hingga sore hari. Antara lain, Lebaksiu, Balapulang, Margasari, Bojong, Bumijawa, Slawi, dan beberapa kecamatan lainnya. Dari jumlah itu, hanya Kecamatan Pagerbarang yang belum ada fasilitas pasar tardsisional.
“Kami sudah mengusulkan pembangunan pasar di wilayah Pagerbarang,” kata Anggota DPRD Kabupaten Tegal, Akhmad Sayuti, yang mewakili masyarakat Kecamatan Pagerbarang, Balapulang dan Margasari, saat ditemui di Kantor Setda Kabupaten Tegal, Selasa (3/2).
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa ini tak menampik di wilayah Pagerbarang memang sudah ada beberapa pasar. Namun, pasar itu hanya buka dari pukul 05.00 hingga 07.30 yang biasa biasa disebut sebagai Pasar Ketembreng. Jumlah pedagangnya tidak banyak, hanya beberapa orang yang berasal dari desa setempat. “barangnya tidak komplit, tidak seperti pasar-pasar lainnya,” ujarnya.
Sayuti menyebut, selama ini masyarakat di wilayah Kecamatan Pagerbarang saat hendak transaksi jual beli, selalu di Pasar Jatibarang, Kabupaten Brebes. Pasar itu dipilih masyarakat karena lokasinya dekat dengan wilayah Pagerbarang.
Menurut Sayuti, jika Pemkab Tegal membangun pasar di sekitar Pagerbarang, tentu bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Semoga usulan kami ini drealisasi oleh Pemkab Tegal,” harapnya.
Sayuti menambahkan, apabila usulannya direalisasi, lokasi yang terbaik berada di wilayah Pagerbarang. Sebab, desa tersebut menjadi ibu kota kecamatan.
Discussion about this post