PANGKAH – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tegal mendesak Pemkab untuk segera melakukan relokasi terhadap korban bencana tanah bergerak dan tanah longsor di Desa Dermasuci, Kecamatan Pangkah. Hal itu mengingat kondisi bencana di desa tersebut semakin parah. Bahkan, jumlah kerusakan rumah warga semakin bertambah.
“Tanah terus bergerak, Pemkab harus segera merelokasi warga,” kata Ketua DPRD Kabupaten Tegal, A Firdaus Assyairozi yang juga Ketua DPC PKB Kabupaten Tegal, saat memberikan bantuan berupa bahan makanan kepada korban bencana di Desa Dermasuci, Sabtu (4/2).
Firdaus yang didampingi Ketua Fraksi DPRD Kabupaten Tegal, Agus Salim ini meminta Pemkab agar serius merelokasi warga Dermasuci. Anggaran relokasi rencananya akan ditanggung Pemkab Tegal, Pemprov Jateng dan Pemerintah Pusat. Selain itu, Pemkab Tegal juga bertanggungjawab untuk menyediakan lahan. Lahan untuk relokasi telah tersedia, dan tinggal pembebasan lahan. Direncanakan, anggaran pembebasan lahan diambilkan dari dana Corporate Social Responsibility (CSR).
“Pemkab juga harus memikirkan rumah yang rusak sedang dan ringan. Anggaran bisa diambilkan dari dana tak terduga,” sarannya.
Kepala Desa Dermasuci, Mulyanto menuturkan, pergerakan tanah terus terjadi hingga saat ini. Meski dirinya tidak mengukur tingkat pergerakan tanah, tapi terlihat ada beberapa rumah yang mulai rusak. Hingga Sabtu (4/2), rumah rusak bertambah menjadi 4 rumah yang berada di RT 6 RW 2. Sebelumnya, rumah rusak yang telah didata sebanyak 73 rumah.
“Rumah warga yang direlokasi diprioritaskan 26 rumah. Namun, Bupati baru menandatangi 22 rumah yang akan direlokasi,” terangnya.
Dia mengaku sudah menyiapkan lahan untuk relokasi. Lahan itu berada di RT 1 RW 1 berupa areal persawahan. Di lokasi itu, ada sekitar 15 hektare lahan yang sudah bersedia untuk dibebaskan. Namun demikian, hingga kini harga tanah untuk relokasi masih dalam pembahasan.
“Kalau melihat kondisi saat ini, seharusnya 77 rumah yang direlokasi. Ini karena tanahnya berbahaya untuk ditempati,” pungkasnya. (yer)
Discussion about this post