SLAWI – Petugas Pemadam kebakaran (Damkar) di Kabupaten Tegal belum memiliki alat keselamatan personil (safety tool). Padahal, pekerjaan itu memiliki tingkat risiko bahaya yang tinggi. Mereka akan berhadapan dengan api yang dapat melukai diri mereka kapan saja.
a�?Selama ini, kami hanya bermodalkan nekat dan semangat untuk menolong,a�? kata Kasatpol PP Kabupaten Tegal melalui Kabid Linmas dan Damkar, Kusnadi, kemarin.
Dikatakan, jumlah petugas Damkar di Kabupaten Tegal sebanyak 43 orang, terdiri dari PNS sebanyak 7 orang, Pegawai Tidak Tetap (PTT) sebanyak 7 orang dan sisanya Tenaga Harian Lepas (THL) sebanyak 29 orang. Dari jumlah petugas itu, terbagi menjadi tiga regu yang bertugas di empat pos, yakni Pos Bojong, Pos Kramat, Pos Adiwerna, dan Pos Slawi. Sementara itu, mobil Damkar sebanyak enam unit, dan satu unit tidak bisa beroperasi karena rusak.
a�?Kami bertugas dengan peralatan seadanya, tanpa pelindung diri. Beberapa waktu lalu, petugas Damkar terluka parah di bagian kepala karena tertimpa genting rumah yang terbakar,a�? terangnya.
Menurut dia, semestinya petugas Damkar dibekali perlindungan diri, berupa helm, baju anti api, sepatu khusus Damkar, dan perlengkapan lainnya. Ia mengaku, petugas Damkar di lapangan kerap kesulitan dengan minimnya perlengkapan Damkar. Tahun depan, pihaknya juga mengajukan pengadaan mobil Damkar untuk memaksimalkan kerja petugas Damkar. Sayangnya, anggaran yang dialokasikan tidak cukup untuk membeli mobil Damkar.
a�?Alokasi anggaran pengadaan mobil Damkar Rp 1,05 miliar, padahal harga mobil Damkar sekitar Rp 1,5 miliar,a�? terangnya.
Lebih lanjut dikatakan, kebutuhan tambahan mobil Damkar dinilai mendesak, karena mobil Damkar yang ada sudah lama. Bahkan, satu mobil Damkar sudah tidak bisa digunakan karena rusak parah. Selain itu, kejadiaan kebakaran di wilayah Kabupaten Tegal mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Hingga bulan ini, kejadian kebakaran sekitar 92 kebakaran. Sedangkan tahun sebelumnya, hanya sekitar 60 kejadian.
a�?Tingkat kebakaran di Kabupaten Tegal tertinggi se-Indonesia. Ini hasil rakor Damkar di Jakarta, beberapa waktu lalu,a�? bebernya.
Ketua Komisi 1 DPRD Kabupaten Tegal, Agus Salim menuturkan, Bidang Damkar yang masuk dalam Satpol PP masih dalam masa peralihan, karena sebelumnya masuk di Dinas Pekerjaan Umum (DPU). Terkait dengan kekurangan anggaran untuk pengadaan mobil Damkar, pihaknya akan mengalokasikan tambahan dana sebesar Rp 450 juta dalam APBD Kabupaten Tegal tahun 2018.
a�?Kebutuhan lainnya untuk Damkar akan dialokasikan dalam APBD 2018. Semuanya akan dipenuhi agar kinerja Damkar bisa maksimal,a�? pungkasnya.
Discussion about this post