BOJONG – Jembatan Kali Klesem di Desa Batunyana, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, mengalami pergeseran jembatan dengan bagian badan jembatan. Pergesaran jembatan yang baru dibangun itu, diduga akibat pergerakan tanah di wilayah tersebut.
Hal itu terungkap saat kunjungan kerja Komisi III DPRD Kabupaten Tegal, kemarin. Kunjungan yang dipimpin Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Tegal, Bambang Romdhon Irawan didampingi wakilnya, M Khuzaeni itu, melihat adanya perbedaan tinggi antara badan jembatan dengan bangunan pondasi jembatan tersebut.
a�?Mungkin tanahnya bergerak, jadi jembatannya ikut bergerak atau geser,” kata Bambang Romdhon Irawan.
Irawan mengungkapkan, jembatan sepanjang sekitar 15 meter dengan lebar sekitar 7 meter itu dibangun pada tahun 2017 lalu menggunakan APBD Kabupaten Tegal. Kendati nilainya tidak disebutkan, tapi Irawan yakin jika jembatan itu masih dalam masa perbaikan. Ia meminta kepada pihak penyedia jasa yang mengerjakan jembatan tersebut, agar dilakukan perbaikan.
“Kalau tidak diperbaiki, jembatan itu bisa putus. Karena yang bergeser plat jembatannya dengan pondasinya,” kata politikus PDI Perjuangan itu.
Irawan mengatakan, jembatan itu merupakan akses vital bagi warga Desa Batunyana. Sebab, jembatan yang berada di bawah Gunung Anjing itu merupakan jalur perekonomian, pendidikan, dan pertanian warga sekitar. Apabila jembatan itu putus, tentu warga bakal memutar arah dengan jarak tiga kali lipat dari jalur utama.
“Biasanya kalau lewat jembatan ini paling sekitar 5 kilometer sudah sampai Bojong. Tapi kalau muter, bisa sampai 15 kilometer,” ujarnya.
Kepala UPTD Pekerjaan Umum (PU) Kecamatan Bojong, Muchamad, membenarkan jika jembatan yang berada di jalan kabupaten itu sudah bergeser sejak beberapa bulan silam. Pergeserannya sekitar 5 sentimeter ke barat, dan 7 sentimeter ke timur. Menurut dia, pergeseran itu karena struktur tanah yang labil.
“Antara badan jembatan dengan pondasi jembatan yang menempel ke jalan aspal, sudah bergeser. Ini kalau dibiarkan, bisa putus,” ujar Muchamad.
Ditambahkan, jembatan tersebut masih dalam masa pemeliharaan. Karena itu, rekanan yang bersangkutan harus secepatnya memperbaiki. “Jembatan ini dibangun akhir 2017 lalu. Jadi ini masih dalam masa pemeliharaan,” pungkasnya.
Discussion about this post