MARGASARI – Sejumlah pengunjung Pasar Margasari, Kabupaten Tegal mengeluh karena sampah di lingkungan pasar tersebut menggunung. Disinyalir, limbah pasar tersebut jarang diangkut oleh petugas sampah dari dinas terkait. Beruntung, salah satu warga Desa Jembayat, Kecamatan Margasari, H Mumin, rela mengangkut sampah tersebut menggunakan dump truk. Dia dengan ikhlas merogoh kocek pribadinya untuk menyewa dump truk bersama supirnya guna mengangkut sampah tersebut.
“Daripada baunya tidak sedap dan sampahnya semakin banyak, akhirnya saya menyewa dumptruk,” kata H Mumin yang juga Anggota DPRD Kabupaten Tegal, Selasa (3/4).
Menurut Mumin, untuk sekali angkut, biaya sewa dumptruk itu sebesar Rp 450 ribu. Sedangkan sampah yang diangkut, sebanyak 3 kali angkut. Dia mengaku kecewa dengan petugas sampah dari Pemkab Tegal. Sampah yang sudah menggunung itu, sepertinya hanya dibiarkan. Mestinya, dinas terkait mengangkut sampah maksimal dua hari sekali. Tapi yang terjadi, sekitar tiga minggu sekali. Praktis, sampah semakin banyak dan menimbulkan polusi di sekitar pasar tersebut.
“Kejadiannya hari Minggu kemarin. Saya pas ke pasar dan melihat sampahnya sudah banyak sekali. Akhirnya saya menegur kepala pasarnya,” kata Sekretaris Komisi II ini.
Selain kepala pasar, Mumin mengaku juga menghubungi bagian persampahan di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tegal. Menurut bagian persampahan, armada untuk mengangkut sampah memang sudah ada. Tapi, petugas yang mengambil tidak ada.
“Mestinya kepala dinasnya harus tegas. Bagaimana caranya agar sampah ini bisa diangkut. Jangan menunggu sampahnya banyak baru diambil. Ini kan penyakit,” tandasnya.
Discussion about this post