SLAWI – Komisi III DPRD Kabupaten Tegal meminta kepada Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Tegal untuk mendorong budidaya perikanan air tawar. Hal itu mengingat maraknya ikan air laut yang menggunakan bahan pengawet. Padahal, pemerintah gencar menyosialisasikan gemar makan ikan.
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Tegal, M Khuzaeni usai pembahasan bersama DKPP Kabupaten Tegal, kemarin. Ia mengatakan, pemerintah gencar melakukan sosialisasi terhadap masyarakat terkait gerakan gemar makan ikan. Namun demikian, seharusnya gerakan itu dibarengi dengan makan ikan sehat. Padahal, beberapa kasus ikan laut sudah menggunakan bahan pengawet.
“Ikan laut bisa berbulan-bulan di tengah laut. Kami menduga ikan itu sudah menggunakan bahan pengawet,” ujar politisi muda dari Partai Golkar tersebut.
Menurut dia, gerakan makan ikan harus tetap digalakan untuk meningkatkan gizi masyarakat. Akan tetapi, lebih dikedepankan makan ikan air tawar yang dinilai lebih sehat. DKPP tidak hanya menggencarkan sosialisasi, tapi juga ikut mendorong budidaya ikan air tawar. Tidak hanya itu, pemerintah juga ikut membantu pemasaran ikan air tawar.
“Banyak warung-warung makan yang menyediakan ikan air tawar di Tegal. Pemerintah bisa menjembatani untuk memasarkan produknya ke warung-warung tersebut,” katanya.
Sementara itu, Anggota Komisi III lainnya, Adhitya Zulton Prakosa mengungkapkan, gerakan makan ikan harus dibarengi dengan ketersediaan ikan. Pemkab Tegal diharapkan mampu memproduksi ikan sebanyak-banyaknya. Jika produksi ikan surplus, maka gerakan itu akan mudah dicapai. Sedangkan, surplus ikan bisa tercapai jika ada dorongan dari pemerintah untuk membudidayakan ikan.
“Kami cenderung lebih memprioritaskan budidaya ikan air tawar. Lebih sehat dan mudah dalam pemeliharannya,” terangnya.
Discussion about this post