SLAWI – Komisi II DPRD Kabupaten Tegal mengusulkan agar Pemkab Tegal membangun pasar tradisional yang berlabel Standar Nasional Indonesia (SNI). Usulan itu mencuat saat jajaran Komisi II melakukan dialog interaktif yang disiarkan langsung melalui Radio Slawi FM di Teras Gedung DPRD Kabupaten Tegal, selasa (4/2). Dialog yang dikemas dalam acara Parlementaria dipandu Host dari Radio Slawi FM Bung Tri Wiharjo yang akrab disapa Bung TW dan Mba Ivona, diikuti Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Tegal Ade Krisna Mulyawan, SH dan Sekretaris Komisi II Drs. Akhmad Sayuti dan didampingi dua anggota Komisi II lainnya, Agung Yudhi Kurniawan dan Khikmah Riwayati, SH.
Dalam dialog itu, Akhmad Sayuti menyebut saat ini Pemkab Tegal memang sedang gencar merevitalisasi pasar-pasar tradisional yang ada di wilayah Kabupaten Tegal. Sudah ada lima pasar yang direnovasi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Mestinya, revitalisasi tradisional tidak hanya secara fisik, tetapi juga pembenahan mental pedagang sehingga bisa menciptakan pasar yang aman dan nyaman.
“Pembangunan pasar jangan hanya secara fisik saja, tapi juga pembangunan karakter para pedagang, seperti yang pernah kami jumpai saat kunjungan kerja Komisi II ke Pasar Imogiri Kabupaten Bantul,” katanya.
Dia menilai, bangunan Pasar Imogiri sangat sederhana, tapi pasar itu sudah berlabel SNI. Maksudnya, para pedagang memiliki mental yang kuat untuk bersama-sama mengembangkan pasar, sehuingga sadar akan kebersihan pasar dan yang tidaka kalah pentingnya adalah alat ukur penjual juga sesuai SNI.
“Butuh kerjasama semua pihak dalam pengembangan pasar SNI. Tidak hanya dinas terkait, pedagang dan masyarakat juga ikut mendukung,” ujar politisi PKB itu.
Sementara itu, anggota Komisi II Agung Yudhi Kurniawan juga meminta untuk pasar-pasar di Kabupaten Tegal bisa mencontoh Pasar Imogiri yang antara pedagang dengan dinas terkait saling bersinergi. Hal itu yang membuat persoalan di pasar bisa diselesaikan dengan baik. “Jika sudah saling bersinergi, maka bisa sama-sama saling menjaga,” ujar politisi PDI Perjuangan itu.
Hal senada diaungkapkan anggota Komisi II lainya Khikmah Riwayati. Dia berharap agar di pasar didirikan sekolah pasar yang juga sudah dilakukan oleh pengelola Pasar Imogiri. Sekolah itu tujuannya untuk memberikan pemahaman, pengetahuan dan keterampilan kepada pedagang. “Pasar Imogiri juga memisahkan antara pedagang yang berjualan barang kering dan basah, sehingga pasar bisa terjaga kebersihannya,” pungkasnya.
Discussion about this post