SLAWI – Banjir yang melanda sejumlah desa di tiga kecamatan wilayah tengah Kabupaten Tegal, diduga akibat pembangunan jalan Tol Trans Jawa yang melintasi daerah tersebut. Pasalnya, sejumlah saluran air tertutup proyek jalan tol, sehingga air meluap ke perumahan warga.
Hal itu diungkapkan Anggota DPRD Kabupaten Tegal, H Sunodo Sutrisno yang merupakan perwakilan dari daerah pemilihan (dapil) II meliputi Kecamatan Adiwerna, Talang dan Dukuhturi saat ditemui di gedung DPRD setempat, kemarin. Dikatakan, banjir yang melanda hampir seluruh desa di tiga kecamatan tersebut, baru kali pertama terjadi selama beberapa tahun terakhir. Bencana banjir yang merata itu, juga terjadi setelah adanya jalan Tol Pejagan-Pemalang yang melintasi Kabupaten Tegal.
a�?Saya menduga banjir akibat pembangunan tol. Banyak saluran air yang tertutup jalan tol, sehingga air meluap ke pemukiman warga,a�? ujar politisi Partai Gerindra itu.
Menurut dia, berdasarkan laporan masyarakat sebagian besar desa di tiga kecamatan tersebut, dilanda banjir. Bahkan, di kediamannya Dukuh Kricak, Desa Penarukan, Kecamatan Adiwerna yang tahun-tahun sebelumnya tidak pernah banjir, kini mengalami banjir hingga ketinggian sekitar 1 meter. Selain itu, di wilayah Tembok Benjaran wilayah Adiwerna, dan Desa Sidakaton Kecamatan Dukuhturi yang ketinggian air mencapai 2 meter.
a�?Makam Mbah Leben di Penarukan juga mengalami longsor sepanjang 20 meter dengan ketinggian 8 meter. Ini akibat tergerus Sungai Sibebek, dan kami sudah melaporkan ke PSDA Pemali-Comal,a�? terang anggota Komisi II itu.
Kondisi terparah, lanjut dia, di Desa Pagedangan, Kecamatan Adiwerna yang membuat ratusan warga mengungsi ke masjid dan mushala setempat. Mereka bertahan di mushala dan masjid hampir sepekan, karena air masuk ke rumah warga hampir 1 meter. a�?Kami sudah berikan bantuan berupa bahan makanan dan pakaian bekas. Kini, mereka sudah mulai kembali ke rumah masing-masing,a�? kata Sunodo.
Ditambahkan, selain adanya pembangunan tol, banjir diduga disebabkan curah hujan yang tinggi dan berlangsung lama. Hal itu diperparah dengan drainase di tiga wilayah yang kurang lancar. Pengerukan perbukitan di wilayah selatan Kabupaten Tegal juga memicu banjir, karena minimnya daerah resapan.
a�?Kami berharap adanya perbaikan saluran air yang melintasi jalan tol, termasuk drainase juga harus diperbaiki,a�? pungkasnya.
Discussion about this post