SLAWI – Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kabupaten Tegal sepertinya masih minim. Hal ini membuat Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Kabuaten Tegal geram. “Pemkab Tegal masih lamban dalam penanganan Covid-19. Kuarang maksimal,” kata ketua Fraksi PKB DPRD Kabupaten Tegal Hj Noviyatul Faroh, S.IP, Selasa (31/3).
Dia mendesak Pemkab segera melakukan action. Selama ini hanya koordinasi semata, sedangkan aksi masih minim. “jangan terlalu banyak koordinasi, sudah saatnya action,” Ucapnya.
Dia mengatakan, potensi penyebaran virus Corona semakin tinggi. Penularan bukan hanya dari warga yang telah bepergian ke luar negeri. Tapi cenderung antar daerah. Utamanya warga perantau yang pulang kampung dari kota yang terjangkit virus corona. Selain itu juga para santri yang dipulangkan karena wabah tesebut.
“Penanganan kedatangan pemudik yang diperiksa di Terminal Dukuh Salam belum maksimal. Pemusatan pemeriksaan di terminal itu malah menjadikan berkumpulnya para warga,” Ujar Novi, sapaan akrab Ketua komisi IV ini.
Novi juga menyinggung kinerja Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang menjadi leading sektor penanganan virus corona tapi masih lamban. Koordinasi dengan semua lini kurang maksimal. Dia menduga BPBD tidak menguaai penanganan corona, sehingga dipegang Sekda Kab. Tegal.
“Harusnya BPBD yang berperan banyak, tapi tidak menguasai sehingga diambil alih Sekda. BPBD belum ada actionnya, padahal skenario penanganan corona di BPBD seperti Pemerintahan Pusat,” ucapnya.
Discussion about this post