Bumijawa – Penggunaan tiket elektronik (e-ticketing) untuk masuk objek wisata Pemandian Air Panas Guci, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal mulai diberlakukan sejak tahun 2018 lalu. Sayangnya, e-ticketing belum maksimal diberlakukan, sehingga program itu terkesan sia-sia. “Alatnya kan masih masih ada, itu harus digunakan . Kalau tidak digunakan menjadi sia-sia,” kata Anggota Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Tegal,Rizqo Wildan Aguinaldo., SP.
Menurut legislator yang ,mewakili masyarakat Dapil 5 meliputi Kecamatan Bumijawa,Jatinegara, dan Bojong tersebut, jika e-ticketing dimaksimalkan, dugaan kebocoran PAD di Guci dapat diantisipasi. Sejauh ini, dirinya kerap melihat para penjaga loket masih menjual tiket dengan cara manual. “Kalau pas saya berkunjung ke Guci,mereka menjualnya masih pakai manual. Itu rawan kebocoran,” ujar anggota Komisi II itu.
Dia mengemukakan,penggunaan tiket elektrik ini sebenarnya sudah berlangsung sejak tahun 2018 lalu. Kala itu,peresmian dilakukan mantan Bupati Tegal (almarhum) Enthus susmono.Penerapan sitem elektronik diharapkan bisa mendingkrak pendapatan daerah dan mampu mencegah terjadinya kebocoran retribusi.
“Tapi ternyata sekarang tidak difungsikan maksimal. Alasannya Cuma signal tidak konek,” keluhnya.
Sementara itu, Kepala UPTD Pariwisata Guci, achmad Bdul Khasib saat dikonfirmasikan hal itu,pihaknya mangaku masih menerapkan tiket elektrik kepada para pengunjung Guci. Namun,dia melakukannya tidak maksimal. “Kita masih kombinasi manual dan e-ticketing,”ucapnya.
Pihaknya mengsku terpaksa melkuakan hal itu karena jaringan internet di wilayah Guci tidk lancer. Selain signalnya lemah,alat yang digunakan masih terbatas,sehingga dirinya mangalami kesulitan ssaat melayani pengunjung dengan jumlah banyak.
“Alatnya ada 17 unit,yang rusak ada tiga.Kalau pengunjung ramai, kita tidak bisa menggunkan elektrik karena signalnya lemah,”pungkasnya.
Discussion about this post